Senin, 09 Februari 2015

Test

Lagi coba nulis di blog lewat hape android
Read more »»  

Minggu, 20 April 2014

Program Kemakmuran 40 Hari

Prinsip Keberlimpahan

Dunia luar dari wujud dan pengalaman anda adalah pencerminan atas dunia dalam di pikiran dan perasaan anda. Seperti diatas, demikian pula dibawah. Seperti didalam, demikian pula diluar. Itu adalah peraturan.
Semakin besar kesadaran anda tentang Kehadiran Tuhan didalam diri anda, semakin besar Kehadiran tersebut mengisi kesadaran anda. Itu adalah peraturan.
Semakin mendalam pemahaman anda tentang Jiwa sebagai Sumber, Hakekat dan Aktifitas dari persediaan anda, semakin permanen Kebenaran itu akan tertanam didalam kesadaran anda. Itu adalah peraturan.
Adalah kesadaran rohani anda — yakni Pengetahuan anda tentang Kehadiran Tuhan didalam diri anda sebagai penyelesaian yang utuh dan lengkap — yang menafsirkan dirinya sendiri sebagai setiap wujud dan pengalaman dalam dunia anda. Itu adalah peraturan.

program kemakmuran 40 hari

(berdasarkan “The Abundance Book”, karangan John Randolph Price)
Ini adalah sebuah program untuk melaksanakan dan mencapai kemakmuran yang berlimpah dalam hidup dan usaha anda. Adalah penting untuk melakukannya selama 40 hari agar kesadaran anda dapat melaksanakan dan mengenali kebenaran. Adanya gangguan dalam periode 40 hari tersebut akan menghentikan aliran enerji yang tercipta di seputar ide keberlimpahan ini. Oleh sebab itu adalah penting bagi anda untuk berjanji dengan sesungguh hati akan mengikuti program ini setiap hari, selama 40 hari: jika anda lalai atau absen satu hari, anda perlu mengulanginya dari awal sampai selesai selama 40 hari tanpa gangguan.

dibawah ini adalah berbagai langkah yang harus anda ikuti:

  1. Tetapkan tanggal tertentu untuk memulai program ini, misalnya pada awal minggu. Hitung 40 hari mulai dari tanggal tersebut di kalender anda, dan lingkari tanggal selesainya.
  2. Kemudian ambil beberapa hari untuk mempersiapkan "Surat Keberlimpahan" anda. Surat ini harus berisi hal-hal yang berikut:
    • kehidupan materi
    • kehidupan keluarga
    • kehidupan cinta
    • kehidupan profesi
    • kehidupan spiritual (bathin)
    • kesehatan
    • aspek-aspek apa dalam diri anda yang ingin anda hilangkan? (kebiasaan buruk, perangai/sifat buruk, kegelisahan dan ketakutan : sifat manusiawi anda)
    berapa prinsip dalam merumuskan kalimat anda:
    • Rumuskan kalimat dalam waktu sekarang, dan bukan dengan pengandaian atau waktu yang akan datang. Gunakan waktu sekarang seperti: "saya sudah dapat apa yang saya inginkan." "saya sudah punya." Bukan : "saya akan mendapatkan, jika."
    • Rumuskan penegasan setepat mungkin (dengan semua rincian yang anda pikir penting bagi), tetapi hindari membatasi diri anda dengan menyebut nama orang, tempat, nilai uang atau tanggal. Kendati demikian harus tepat dalam menyatakan hal yang sangat anda inginkan.
    • Susun kalimat-kalimat yang membawa sebuah pikiran positif (misalnya; jika anda sakit, tulis "Saya sehat walafiat", dan jika anda berhutang, tulis "Saya bebas dari hutang")
    • Susun hal-hal yang ingin anda hilangkan (kebiasaan buruk, sifat atau perangai buruk, kegelisahan dan ketakutan: sifat manusiawi anda), dan tulis: "saya membuang…"
    jika anda yakin bahwa surat anda lengkap, masukkan kedalam amplop, tutup dan jangan dilihat selama 40 hari program kemakmuran.
  3. Pada hari pertama program dimulai, catat penegasan berikut ini dalam buku harian spiritual anda:
    • "Hari ini (tulis tanggal). Saya berhenti percaya pada uang yang terlihat sebagai perbekalan dan dukungan saya, dan saya melihat dunia materi sebagaimana sesungguhnya. yakni sekedar perwujudan dari kepercayaan-kepercayaan lama saya. Dulu saya percaya pada kekuatan uang, dan dengan demikian saya menyerahkan kekuatan dan kewenangan pemberian Tuhan pada diri saya ke kepercayaan materi. Dulu saya percaya pada kemungkinan adanya kekurangan, sehingga menyebabkan kesadaran saya terputus dari Sumber kemakmuran saya. Dulu saya percaya pada kefanaan atau mortalitas manusia dan kondisi-kondisi jasmaninya; dan melalui keyakinan ini menyebabkan kondisi-kondisi manusia dan kemanusiaan menguasai saya. Dulu saya percaya pada ilusi fana yang menciptakan kesadaran kolektif dari kesalahan pikiran, dan dengan demikian saya telah membatasi Yang Tidak Terbatas. Cukup sudah semua itu!! Hari ini saya melepaskan apa yang disebut kondisi kemanusiaan saya, dan menyatakan pusaka ketuhanan saya sebagai Mahluk Tuhan. Hari ini saya mengenali Tuhan dan hanya Tuhan sebagai hakekat saya, pemberi saya dan pendukung saya."
  4. Ada 10 pernyataan penegasan dalam prinsip Keberlimpahan. Baca satu pernyataan setiap hari selama program ini berlangsung. Ini berarti selama jangka waktu program, anda akan membaca seluruh pernyataan tersebut sebanyak empat kali. Ringkasnya : selama 40 hari berturut-turut, anda membaca 4 X 10 pernyataan = (hari pertama baca pernyataan no 1, hari kedua baca no 2, dan seterusnya sampai hari kesepuluh. Pada hari kesebelas baca lagi no 1, hari keduabelas baca lagi no.2 dan demikian seterusnya sampai 40 hari selesai).
  5. Pernyataan penegasan harian akan dibaca dua kali dalam sehari, pagi dan malam masing-masing untuk selama sekurang-kurangnya 20 menit. Meditasi pada pernyataan penegasan sambil berfokus pada setiap gagasan yang terkandung didalamnya dengan sepenuh pikiran dan perasaan. Biarkanlah gagasan ini meresap dan mengisi kesadaran anda.
  6. Ketika anda sudah menyelesaikan dua meditasi harian (berarti pada malam hari), CATAT dalam buku harian spiritual anda semua pikiran yang datang melintas sewaktu meditasi. Pastikan hal ini dilakukan setiap hari!
  7. Beberapa saran untuk menuntun anda selama program ini:
    • Pahamilah bahwa anda tidak MELAKUKAN sesuatu. Anda membiarkan keberlimpahan terungkapkan. Kemakmuran sudah menjadi bagian dari sifat sejati anda.
    • Kemakmuran sudah ada: cukup bagi anda untuk berada dalam keyakinan sepenuhnya dan mengikhlaskan, serta berhenti mengendalikan benda, orang dan kejadian. Sadarlah bahwa pikiran-pikiran yang sifatnya mengkritik dan negatip akan memperlambat manfaat-manfaat yang dituju, sedangkan sebuah keadaan kesadaran yang berlandaskan pada cinta dan keyakinan dapat mempercepat pencapaian keberlimpahan.
    • Adalah perlu untuk mengedarkan uang dan bahan-bahan lainnya: kita tidak hanya senang menerima; kita juga senang memberikan sesuatu pada orang lain. (ikhlas).
    • Sadarlah bahwa penting bagi anda untuk membayar bon-bon dan pengeluaran harian dengan rasa senang.
    • Edarkan uang sesuai dompet anda: Jadi hal ini bukan soal "membuang uang sembarangan"; akan tetapi anda tidak meniadakan sesuatu yang sangat anda inginkan karena takut akan kehilangan uang nantinya. Jangan boros/royal, tapi tidak pelit.
    • Jangan menggunakan kata atau istilah yang jelek pada uang. Harus sopan pada uang, disiplin dan jangan menaruh tas yang ada uang di bawah atau di lantai
  8. Uang adalah efek atau akibat: Jika anda memusatkan pikiran pada akibat, anda lupa pada penyebabnya dan efek mulai kehilangan kemampuannya. Jika anda memusatkan perhatian pada "menerima" uang, maka anda memutuskan sumber anda. Dari sekarang, anda perlu berhenti percaya bahwa uang adalah hakekat anda, sumber anda, bantuan anda, keselamatan anda! Uang bukanlah semuanya itu, tetapi Tuhanlah!!! Tuhan yang memberi semua itu. Ketika anda mengerti dan mengintegrasikan kebenaran ini, maka sumber anda akan mengalir terus menerus tanpa henti, secara sempurna dan berlimpah. Hanya Tuhan adalah sang sumber. Hapuskanlah dari pikiran anda fakta bahwa sumber adalah efek yang dieksternalisasikan atau diwujudkan keluar.
  9. Ketika kesulitan, kemarahan, stress, dan emosi-emosi negatip lainnya menyerang anda, ucapkan kata-kata berikut ini dengan segara dan biarkan artinya meresap kedalam diri anda: "Saya melepas penderitaan saya, ketakutan saya." Adalah perlu untuk tetap berada dalam keadaan kesadaran yang didasarkan pada cinta bukan ketakutan!
  10. Adalah penting bahwa anda memperhatikan pada apa yang anda perlukan dan apa yang anda inginkan SEKARANG, dan bukan di masa mendatang. Tuhan bekerja dalam kekinian. Maka dari itu adalah penting untuk menyusun kalimat dengan menggunakan waktu sekarang, bukan pengandaian atau masa yang akan datang. Ini karena kemakmuran sudah hadir sekarang, bahkan jika yang ini belum terwujudkan secara nyata. Hal ini akan datang secara otomatis (contohnya: mengucapkan "Saya mempunyai", dan tidak mengucapkan "jika seandainya saya akan memiliki").
  11. Ketika Keberlimpahan mulai terungkap (dalam suatu bentuk yang demikian adanya), tetaplah rendah hati! Alasannya adalah bukan kita yang mengerjakannya! Hanya hakikat spiritual yang tercapai, dan kita hanyalah saluran yang menerima keberlimpahan tersebut. (saluran ini artinya diri kita sendiri).
  12. Jangan mencoba mengendalikan cara bagaimana kemewahan akan datang pada anda. Biarkanlah diri anda menerima kejutan!
  13. Adalah kehendak Tuhan bahwa anda kaya: mengertilah bahwa kekurangan tidak ada di hati nurani ketuhanan. Kami adalah anak Keberlimpahan, yang Maha tak terbatas, Alam Semesta!
  14. Keberlimpahan dalam dunia fisik adalah cerminan dari hati nurani kemakmuran, dan ia bekerja mulai dari jiwa anda, dan dengan demikian ia mulai dari dalam diri anda. Semakin hati nurani anda berkembang, semakin kemakmuran anda berkembang dan menjadi demikian adanya.
  15. Memiliki sifat bersyukur dan menghargai adalah bahan terpenting dalam perkembangan nurani kemewahan. Dengan demikian, jangan menunggu sampai anda mendapatkan apa yang anda inginkan dalam bentuk nyata untuk menunjukkan rasa syukur anda. Karena pencapaian sebuah keinginan selalu diawali dari hati nurani sebelum terlihat dalam dunia nyata.
  16. Jangan membicarakan atau menceritakan program Keberlimpahan ini dengan orang-orang yang tidak memiliki pembukaan spiritual yang disyaratkan. Jika ini dilakukan, maka anda akan memutuskan hubungan dan membuang kekuatan/enerji yang terkumpul di dalam dan disekitar anda yang terjadi selama meditasi.
  17. Untuk mengembangkan hati nurani kemakmuran, anda perlu mengubah pikiran anda dengan menggantikan gagasan kekurangan dengan gagasan Keberlimpahan. Luangkan semakin banyak waktu anda setiap hari untuk berpikir tentang apa yang anda inginkan daripada tentang apa yang tidak anda inginkan.
  18. Bagaimana merumuskan pikiran tentang keberlimpahan dengan menggunakan kalimat penegasan:
    • Jiwa dari keberlimpahan tak terbatas berada dalam diri saya
    • Saya menyinari Kemewahan tak terbatas
    • Apa yang diterima dengan cinta kasih harus dikembalikan dengan kepekatan cinta yang sama
    • Dari kesadaran keberlimpahan saya, uang mengalir ke arah saya dalam bentuk nyata
    • Saya sangat kaya dalam kesadaran saya
    • Saya akhirnya menyadari rencana saya untuk kehidupan yang berlimpah
    • Saya melihat diri saya membagi keberlimpahan ini dengan cinta kasih demi kebaikan semuanya sesuai dengan nasehat dari pembimbing spiritual saya
    • Sekarang, saya membayar setiap kwitansi dengan senang hati
    • Saya memenuhi kewajiban dan tugas saya dengan keriangan
    • Saya melihat dengan sangat senang hati arus uang ini digunakan dengan cinta kasih dan kebijaksanaan, dan saya menciptakan kondisi sempurna untuk melakukan ini, dengan mengikuti panduan dari kesadaran jiwa tertinggi yang ada didalam diri saya.(parahamsa).
    • Tabungan saya terus menerus terisi, dan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan saya tetapi juga membawa kelebihan ketuhanan kepada saya.

10 ketetapan hati

  1. Tuhan adalah Keberlimpahan yang mewah dan tak habis-habisnya, hakekat Alam semesta yang kaya raya yang ada di mana-mana. Sumber yang menyediakan semua kemakmuran yang tak terbatas ini terwujudkan sebagai saya — kenyataan diri saya.
  2. Saya mengangkat pikiran dan hati saya untuk menjadi sadar, mengerti dan mengetahui bahwa kesadaran kehadiran ketuhanan dalam diri saya adalah Sumber dan Hakekat dari semua kebaikan saya.
  3. Saya sadar akan Kehadiran Bathin sebagai Keberlimpahan saya yang mewah. Saya sadar akan kegiatan terus menerus dari Pikiran akan Kemakmuran tanpa batas ini. Dengan demikian, kesadaran saya dipenuhi oleh Sinar Kebenaran.
  4. Melalui kesadaran saya akan aspek ketuhanan dalam diri saya sebagai sumber saya, saya menarik masuk hakekat sejati dari sang Jiwa kedalam pikiran dan sifat perasaan saya. Hakekat ini adalah persediaan saya, oleh karenanya kesadaran saya akan Kehadiran Tuhan didalam diri saya adalah persediaan saya.
  5. Uang bukan persediaan saya. Tak ada orang, tempat atau kondisi yang menjadi sumber persediaan saya. Kesadaran, pemahaman dan pengetahuan saya tentang segala aktifitas penyediaan dari Pikiran Ketuhanan didalam diri saya adalah sumber persediaan saya. Kesadaran saya tentang Kebenaran ini adalah tidak terbatas, dengan demikian, sumber persediaan saya tidak terbatas.
  6. Persediaan bathin saya secara segera dan terus menerus mendapat bentuk dan pengalaman sesuai dengan kebutuhan dan hasrat saya, dan pada saat prinsip Persediaan sedang bekerja, mustahil bagi saya untuk memiliki kebutuhan atau hasrat yang tak terpenuhi apapun.
  7. Kesadaran Ketuhanan saya akan selamanya mengungkapkan sifat sebenarnya yakni Keberlimpahan. Ini adalah tanggungjawab kesadaran tersebut, bukan saya. Tanggungjawab saya satu-satunya adalah untuk menjadi sadar akan Kebenaran ini. Dengan demikian, saya sepenuhnya yakin dalam mengikhlaskan dan membiarkan Tuhan muncul sebagai segala kecukupan yang berlimpah dalam kehidupan dan urusan saya.
  8. Kesadaran saya akan Jiwa didalam diri saya sebagai Sumber tak terbatas adalah Kekuatan yang bersifat Ketuhanan untuk memulihkan tahun-tahun yang sudah dimakan belalang, untuk memperbaharui semua hal, untuk mengangkat saya menuju Jalan Raya kemakmuran yang berlimpah. Kesadaran, pemahaman dan pengetahuan tentang sang Jiwa ini muncul sebagai setiap wujud nyata dan pengalaman yang mungkin dapat saya inginkan.
  9. Ketika saya sadar akan Sosok-Tuhan didalam diri saya sebagai seluruh pengabulan, saya benar-benar terpuaskan. Saya sekarang sadar akan Kebenaran ini. Saya telah menemukan rahasia kehidupan, dan beristirahat tenang karena mengetahui bahwa Aktifitas dari Keberlimpahan yang bersifat ketuhanan bekerja abadi dalam kehidupan saya. Saya hanya harus sadar akan aliran, radiasi dari Enerji Kreatif tersebut, yang secara terus menerus, mudah dan tanpa kesulitan mengalir keluar dari Kesadaran Ketuhanan saya. Saya sekarang sadar. Saya sekarang berada dalam alirannya.
  10. Saya menjauhkan akal dan pikiran saya dari "dunia ini", dan saya meletakkan seluruh perhatian saya pada Tuhan didalam sebagai satu-satunya Penyebab kemakmuran saya. Saya mengakui kehadiran Bathin sebagai satu-satunya kegiatan dalam urusan keuangan saya, sebagai hakekat dari semua hal yang tampak. Saya meletakkan kepercayaan saya pada Prinsip Keberlimpahan yang sedang bekerja didalam diri saya.

    Sumber : http://www.intuitiveflow.com/
Read more »»  

Minggu, 07 Juli 2013

Mau Damai sekarang... Atau Gelisah setiap hari..?


.
.


Kita sering mendengar percakapan seperti ini, atau bahkan mengalaminya sendiri.

Suatu hari diakhir bulan seorang istri berkata pada suaminya,.. '' Pah... Gimana ini, tanggal 10 bulan depan harus mengganti uang 10jt yang kita pinjam pada tante. Uang itu harus ada karena untuk bayar masuk kuliah anak tante..?''

'' Tenang Mah... Tar juga ada..'' jawab suaminya.

'' Dari mana Pah..? Ini uang yang kita kumpulin yg seharusnya buat bayar tante terpakai buat renovasi rumah akibat banjir.. Sedangkan ini sudah tgl 25 loh pah..'' rajuk istri yang tampak sangat khawatir.

Yah.. Itulah potret kehidupan yang selalu ada, ada banyak ragam persoalan yang sama, mirip atau sangat beda persoalannya namun yang menimbulkan rasa khawatirnya tetap sama.. Sama khawatir, gelisah, stress dan ujungnya bisa bikin sakit.

Setiap manusia pasti akan dihadapkan pada persoalan masing masing. Ada yang kadarnya ringan sampai yang sangat berat. Ada yang menghadapi dengan santai, ada yang menjalaninya super ruwet bin stress. Nah di bawah ini saya akan membahas tentang tipe orang dalam menghadapi persoalannya.

Seperti yang saya katakan di alinea diatas, ada dua pilihan dalam menyikapi setiap persoalan, yaitu khawatir dan galau atau santai dan tenang.

Jika kita ambil kasus dari cerita diawal, maka ketika suami istri ini menyikapinya dengan rasa khawatir, kita lihat apa kemungkinan yang terjadi ?

Jika sang istri itu mengkhawatir apa yang akan terjadi di tanggal 10 di bulan depan, setiap hari dari tanggal 25 bulan ini, maka bisa sangat mungkin apa yang di khawatirkan akan terjadi seperti yang di khawatirkannya. Apalagi jika tiap harinya setiap jam, setiap saatnya rasa khawatir itu menguasainya, maka sang istri ini akan sangat stress. Bayangkan saja jika setiap hari mulai tgl 25, 26, 27, 28...9, 10 selalu di khawatirkan, digalau-in, stress.. Ini bisa bikin sakit dan tanggal 10nya tidak bisa bayar dan jadi malu maka tambah stress. Solusinya tidak kunjung datang malah tiap harri selama 15 hari siang malam gak enak makan gak enak tidur karena pikiran dan rasa ddikuasai rasa khawatir. Sangat sangat sengsara.

Coba kita bandingkan dengan apabila di hadapinya hari perhari dengan tetap berusaha di barengi dengan pikiran tenang dan rasa damai, maka keseharian akan ringan dan santai, tidur bisa nyenyak, makan jadi nikmat, dan tetaap sehat. Kalaupun ada ingatan tentang persoalan itu muncul, maka akan disikapinya dengan kepasrahan bahwa apapun yang akan terjadi ditanggal 10 bulan depan akan diterima dengan segala konsekwensinya.

Namun, kita semua sudah mahfum bahwa dengan tetap tenang bisanya akan muncul solusi atau jalan keluar. Minimalnya kalaupun persoalan itu tidak terselesaikan dengan baik, kita hanya akan mendapatkan rasa gak enak saja atau kena marah, tapi hari itu saja. Sedangkan hari hari selama kita mengusahakannya kita bisa tetap bahagia dan sehat lahir bathin tanpa di bebani rasa khawatir.

Dus... Semua persoalan akan kembali pada sikap apa yang diambil, setiap pilihan ada konsekwensinya. Ada pepatah bijak tentang kepasrahan, bahwa '' Ketika kita berhenti memaksakan diri, apa yang kita usahakan akan datang sendiri.''

Nah itulah buah pikiran yang bisa saya sampaikan, semoga bisa menjadi bermanfaat bagi kita semua, minimalnya buat nasihat diri.

Salam Damai dan bahagia

Super Tengkyu God, for everything
.
.
#eling.malam.edisi.note.malam

Read more »»  

Ilustrasi antara Pikiran Sadar, Zona Kritis dan Pikiran Bawah Sadar


.
.

Suatu hari terjadi dialog menarik bebarapa anggota tubuh.

Mata melihat sebuah 'GAYUNG', mulut berkata itu sebuah 'EMBER'. Zona Kritis/RAS=Reticular Aktifiting System mencegat 'Gayung' yang hendak masuk menemui Pikiran bawah sadar.

Zona Kritis / RAS : ''Siapa Anda ?''
Gayung : '' Saya Ember..''
RAS : '' Sebentar.. Saya tanya Pikiran Sadar.. Bagai mana wahai Pikiran Sadar, betulkah ini Ember ?''
Pikiran Sadar : '' Tunggu dulu saya ragu, kalau gak salah itu gayung, coba kamu tanya pada Pikiran bawah sadar(PBS).

RAS : '' Baiklah saya temui PBS..'' lalu masuk menemui PBS
RAS : '' PBS .. Betulkan itu ember ? Sambil menunjuk gayung.
PBS : '' hhmm.. Saya cek dulu di file file saya ya..''

Beberapa saat kemudian PBS berkata : '' Wahai RAS.. Setelah saya cek di file file, terrnyata itu gayung dan bukan ember.
RAS : wahai Pikiran Sadar(PS).. Ternyat itu tidak benar, dia gayung, cuma dia ngaku ngaku ember.
RAS : '' Wahai Gayung, kamu bukan ember, kamu tidak bisa masuk ke filenya ember dalam PBS.

Itulah ilustrasi antara Pikiran Sadar, Zona Kritis, Pikiran Bawah Sadar dan afirmasi. Setiap kalimat yang kita ucapkan dalam keadaan sadar sebenarnya bertujuan untuk masuk kedalam Pikiran Bawah Sadar. Namun selalu di hadang oleh penjaga gerbang perbatasan antara Pikiran Sadar dengan Pikiran Bawah Sadar yang bernama Zona Kritis Atau RAS.

Selama kita belum bisa menundukkan Zona Kritis, jangan harap kita bisa memasuki Pikiran bawah Sadar dan membentuk file baru atau memperkuat file yang ada disana sebagai belief baru. Kembali di tolak dan di usir oleh si RAS apabila mencoba masuk. Makanya sehebat apapun afirmasi yang kita ucapkan jika si RAS ini masih berdiri kokoh maka hasilnya sedikit sekali bahkan sia sia tak ada perubahan.

Lantas bagaimana cara bisa mem By pass atau mengelabui si RAS ini hingga bisa langsung masuk menemui si PBS dan membentuk file atau belief?

Ada banyak cara untuk itu, saya akan berikan beberapa cara diantaranya.

Yang pertama adalah pengulangan atau repetisi.

Zona Kritis atau RAS ini akan jebol juga dengan kebosanan. Jika kita mengulang ulang suatu pernyataan maka Si RAS akan bosan. Ketika bosan maka si RAS akan lengah dan pernyataan itu akan masuk ke PBS sedikit demi sedikit, namun PBS masih membanding bandingkan dg file yang sejenis. Namun karena seringnya masuk walau sedikit lama lama ia akan diidentifikasi menjadi file tersendiri dan membentuk pola kebiasaan dan benar benar menjadi kebiasaan.

Dalam contoh dunia nyata adalah apabila anda tidur siang sebentar ditengah aktifitas anda, dari hari kehari terus menerus, maka ketika memasuki jam yang sudah beberapa hari yang lalu anda isi dengan tidur siang maka anda tiba tiba saja mengantuk. Dan apabila anda tidak tidur maka anda akan lemas karena PBS mulai membentuk fie baru bahwa kalau tidur siang maka bangun dalam keadaan segar. Begitulah repetisi bekerja. Karena segala sesuatu yang di ulang minimal 21 hari maka otomatis menjadi habbit atau kebiasaan dan bisa lebih cepat jika ia di tangkap PBS berupa suatu yang menyenangkan atau nikmat.

Contoh lain repetisi adalah jika anda tiap saat membuat tulisan SAYA MAGNET UANG yang ditulis langsung terus menerus tiap hari atau anda tempel di tempat tempat dimana saja yang sering dilihat sekilas sekilas atau sengaja buat dilihat, maka lambat laun karena kerutinan anda, maka anda akan jadi magnet uang sesungguhnya.

Yang kedua adalah mem by pass langsung dengan cara membuat si RAS tertidur, yaitu dengan memasuki gelombang otak Alfa atau tetha atau dalam kondisi hypnosis.

Ketika afirmasi yang kita ucapkan pada saat kita rileks dengan gelombang otak alfa tetha maka ia akan langsung masuk dan langsung membentuk file atau belief baru saat itu juga atau dengan jeda waktu yang lebih cepat dari repetisi. Kenapa ? Karena Si RAS tadi sudah tertidur dan gerbang ke PBS terbuka lebar oleh sebab tak ada yang menjaga.

Contoh cepatnya adalah ketika seseorang yang sangat sugestif pada waktu sudah masuk kondisi alfa dengan teknik stage hypnosis maka seseorang itu akan menjadi seperti apa yang di sugestikan.

Namun untuk hal hal yang sifatnya merubah kebiasaan atau belief kadang perlu beberapa kali proses sugesti walau kadang banyak juga yang sekali dua kali.

Nah andai saja si Mulut ini pandai merayu si RAS hingga dia terlena, maka gayung yang mengaku ember ini akan diterima dengan baik oleh PBS dan di beri kamar tersendiri.

Heheee.. Demikian cerita tentang mereka, semoga ada manfaatnya... Selamat malam, selamat malaam mingguan.

.
.
#eling.malam.mau.malam.wajiban

Read more »»  

Sabtu, 06 Juli 2013

Awas hati hati... Silaturahiimmu bisa dosa loh..!


.
.

Silaturahim atau silaturahmi artinya menghubungkan antara yang satu rahim atau saudara, baik saudara kandung, saudara sekampung, saudara seiman, saudara senegara bahkan saudara sebagai ssama keturunan nabi Adam. Kita semua mahfum bahwa agama mengajarkan kita untuk bersilaturrohim karena manfaatnya yang begitu besar. Salah satunya yaitu bisa mempererat rasa persaudaraan, saling mengenal dan bisa terjalin kekerabatan yang semakin luas ( network) yang berimbas pada terbukanya peluang berbisnis bekerja sama yang efeknya meluaskan rizki.

Seperti apa yang diajarkan agama bahwa bersilaturrahim meluaskan rizki.

Dan..

Satu hal lagi, bahwa silaturrahim bukan saja meluaskan rizki, namun juga bisa menyelesaikan segala persoalan kehidupan jika diposisikan sebaagai JEDA.

Perlu juga diingatkan bawa semua manfaat dari silaturrahim ini akan menyentuh segala sendi hidup jika memenuhi syaratnya, yaitu sadar menyadari silaturrahim yang seperti apa yang membuat semua manfaat itu mewujud.

Kalau silaturrahim hanya sekedar bertemu dan bergosip riya, mengghibah atau membicarakan keburukan orang, memfitnah atau menceritakan yang tidak dilakukan orang, riya' atau memamerkan apa yang dipunyai sehingga timbul persaingan yg buruk karena akan tmbuh rasa iri dan dengki, maka silaturrahmi yang seharusnya membawa kebaikan maka yang ada hanyalah menabung keburukan alias menghimpun dosa. Jadi berhati hatilah !

Itu saja bahasan tentang efek buruk dari silaturahim dan saya tidak akan memperluas membahas tentang itu, namun saya akan menambahkan sisi lain dari rahasia silaturrahim ini.

Macam bersilaturrahim ini banyak ragamnya. Yang terpenting terjadi terhubungnya dua orang atau lebih baik bertemu langsung atau lewat alat komunikasi sperti telpon atau teleconprens. Namun yang di utamakan untuk ketemu langsung.

Memang betul bahwa silaturrahim akan memperluas rizki yaitu karena bertemunya banyak orang atau bertemunya banyak kepentingan atau akan terkumpulnya banyak informasi yang bisa saling terhubung melengkapi dan terjadilah bisnis. Ujungnya saling berbagi rizki. Itulah keumumannya.

Namun saya secara pribadi memaknai silaturrahim ini sebagai salah satu dari bentuk re-set, re- start atau penyelarasan dari semesta atau dengan kata lain JEDA. Loh.. Kok..? Heheeehe... Izinkan saya menjelaskan sedikit. Saratnya cuma satu yaitu fokus pada topik perbincangan saat silaturrahim. Jika kita sedang berkumpul silaturrahim biasanya kita asyik dengan tema yg ada dan seluruh persoalan diluar itu terlupakan. Saat terlupakan itulah semesta sedang memperbaiki segala apa yang bermasalah pada kita, sedang membentuk swgala kebutuhan yang kita perlukan tanpa kita ikut campur tangan dll. Jika kita dalam keadaan berbahagia berbunga dalam cengkrama silaturrahim, semesta membalas vibrasi itu dengan kebahagiaan dan kelimpahan. Bukankah rasa bahagia itu bagi yang berkelimpahan ?

Nah disinilah sebenarnya rahasia kenapa silaturrahim itu dianjurkan. Setelah sekian lama kita mengusahakan segala sesuatunya dengan tenaga dan pikiran kita, lalu disela sela itu kita bersilaturrahim, maka sesungguhnya ketika kita sedang istirahat dan menyerahkan penyelesaiannya kepadaNya tanpa kita merecokinya. Silaturrahim is JEDA.

So.. Sudah saatnya kita menyadari bahwa ada apa dibalik silaturrahim? Jika kita sudah sadar akan rahasia itu, mungkinkah silaturahmi kita isi dengan hal buruk ?

Semoga tulisan ini membawa manfaat

Salam JEDA dihari jumat mubarrok

.
.


#eling.rahasia.silaturrahim

Read more »»  

Minggu, 02 Juni 2013

Awas...!!! Niatan Sedekahmu Bisa Disabotase Oleh Pikiran

Contoh sederhananya seperti ini. Suatu pagi si A punya uang tersisa 15rb, sedangkan motor bensinnya minim dan harus diisi lagu. Ketika sedang menuju pom bensin dari dalam diri berkata, "mau sedekah aahh..." Tiba tiba pikiran menyela.. "ntu duit gimana baginya, gakk cukup.. beli bensin aja 10rb yg 5rb buat jaga jaga dijalan. Dari dalam diri berkata.. saya harus tetap sedekah... akhirnya akibat sabotase pikiran, yang seharusnya isi bensin 10 ribu jadi 8rb, yang 2rb masuk kotak amal. Memang sih hari kemarinnya si A haabis sedekah lumayan besar menurut ukuranya. 

Melihat contoh diatas, memang seharusnya begitu.. sedekah tiap hari harus konsisten..walaupun baru saja sedekah besar dan sekarang sedang pas pasan.. berbagi harus jalan terus,konsisten berjalan.. kenapa ? bersedekah itu ibarat menanam benih.. semakin banyak yang ditanam semakin banyak yang dituai. Bisa saja yang si A sedekahkan 750rb kemarin dibalas jadi 7,5jt.. namun siapa yang bisa menyangka kalo yang 2rb tadi balasannya 700 kali litpat menjadi 1,4 jt bukan ? Dan siapa pula yang mampu menghalangi jika Allah berkenan membalas yang 750 rbnya dengan Rp.525.000.000...? Asyikkan...? 


Loh kok hitungannya begitu ? Kata pikiran 

Dalam Al Qur'an (terjemahan bebas saya) "Berrsedekah itu ibarat menanam satu biji yang menumbuhkan 7 tanngkai dan setiap tangkai menghasilkan 100 buah, itulah balasan bagi siapa saja yang menafkahkan hartanya dijalan Allah, bahkan dengan balasan tak terhingga.'' 

Tapikan sedekah itu balasannya kadang ditunda dan telat, malah di balas diakhirat.. Kata pikiran lagi.. 


Sedekah itu balasnya pasti,disini, didunia, dan saat ini dan ini janji ALLAH. Dan janji itu hutang masa ALLAH ingkar janji. Allah pasti akan membalas orang yang bersedekah sesuai janjinya. Bahkan balasannya berkali lipat mulai dari 10 kali lipat, 700 kali lipat sampai tak terhingga. 

Lalu bersedekah juga balasannya segera saat itu juga. Masa iya sih..? 
Beneran kok... Gak percaya ya ? 

Begini ilustrasinya, pada hari itu, katakanlah hari jumat si fulan di kota surabaya yang jasa EO sedekah buat anak yatim. Di tempat lain dihari yang sama di jam yang sama di jakarta Dinas Kebudayaan sedang rapat mendadak untuk acara penyambutan konsul jendral negara Polandia di Surabaya 4 hari ke depan. Sehari kemudian team Dinas dari jakarta menuju Surabaya untuk mengurus semua itu dan memerlukan jasa EO. Ternyata berkat rekomendasi temannya si fulan mengusulkan si fulan untuk jadi EO acara tsbt dan deal, bertemu dan di kasih uang DP. 

Nah, dari ilustrasi diatas bukankah balasan sedekah itu segera saat itu juga. Berbarengan ketika si fulan sedekah dan dinas kebudayaan rapat itu di hari dan jam yang sama. Setuju.. Hehehee 

Tapikan sedekah harus ikhlas.. Kembali pikiran menyergap.. 

Kalau lupa juga ikhlas.. Wuakakakkk 

Begini sahabat... Anda kenal para orang kaya raya di dunia ? Bill Gates, Donald Trump, Onasis dll ? Mereka itu tujuan bersedekahnya untuk apa sih ? Ikhlas gak sih ? Mereka itu tujuan bersedekahnya untuk tujuan iklan dan menaikkan nama mereka dan perusahaannya dengan lable charity atau amal. Lalu apakah mereka uangnya habis karena berbagi uangnya yang sangat banyak hingga melebihi 50% kekayaannya ? Tentu tidak kawan... Malah makin tambah kaya raya. Kenapa ? 

Sudah saya singgung di atas, siapapun yang berbagi maka ia kan menerima lebih besar lagi. Semua di perlakukan sama olah Tuhan untuk yang namanya sedekah ini, baik dia beragama maupun atheis jika dia bersedekah maka balasannya sama. 

Ini terkait erat dengan hukum Allah yang tertuang dalam hukum tarik menarik semesta atau Law of Attraction. Memberi maka menerima, yang terpenting yang tertangkap hukum itu adalah rasa ketika memberi dan juga pada melekat atau tidaknya pada hasil. Namun apapun itu, yang pasti semuanya di balas segera olehNya saat itu juga walau yang nampak bagi kita adalah seperti ada tenggang waktu. 

Pelajarannya adalah bersegeralah bersedekah jika dari dalam niatan untuk bersedekah sebelum disabotase oleh pikiran. Dan seperti pepatah, ala bisa karena biasa, maka salah satu cara menyiasati agar terhindar dari sabotase pikiran adalah membiasakan dengan konsisten dalam bersedekah atau berbagia apapun. 

Tak ada satu hal pun yang kita lakukan yang tak akan kembali kekita lagi balasannya. 

So.. Apa yang mau anda bagi ? 



#eling.note.sedekah.vs.sabotase.pikiran 
Lalu pikiran kembali 
Read more »»  

Minggu, 19 Mei 2013

Perilaku Pembawa Keberuntungan

Keberuntungan dipahami sebagaian kita adalah sesuatu yang ujug ujug datang dengan sendirinya, seperti halnya kebetulan akan diartikan sama bahwa ia datang tiba tiba tanpa proses. Padahal sesungguhnya setiap hal sebelum mewujud akan melewati tahap pemrosesan hingga mewujud.

Keberuntungan tetap akan setia dan datang pada seseorang yang berperilaku member-untung-kan. Lalu apa saja perilaku yang membawa keberuntungan tersebut ?

Banyak sebenarnya penyebab keberuntungan itu dan nyatanya ia ada didepan kita dan tanpa sadar sering kita lakukan. Hanya saja kita jarang menyadari kehadirannya dan akhirnya luput dari amatan kita yang seharusnya bisa dijadikan pola.
Lantas apa saja perilaku tersebut ? Mari kita pelajari bersama satu persatu.

Perilaku yang setia kepada keberuntungan itu diantaranya adalah 'Memelihara kedekatan dengan Tuhan''. Tidak ada satu pendapatpun yang membantah pendapat ini. Bagaimana tidak, sebagai contoh saja, seseorang akan mudah mendapatkan modal ketika ia dekat dan baik dengan pemilik modal, mana mungkin kita mendapat perhatian dari seseorang ketika kita mengambil jarak dan menjauh. Mendekat berarti kenal, karena kenal maka sayang.

Keberuntungan juga akan sangat mudah mendekati orang yang selalu setia kepada yang benar, jujur dan ikhlas serta mengisi hati dan pikirannya dengan kebaikan. Tuhan berfirman, tak ada satu kebajikanpun yang terlewat sekecil apapun, kecuali akan mendapat balasannya. Jika seseorang sudah berperilaku demikian ia selalu akan mencari cara untuk menjadikan dirinya bermanfaat bagi sesama.

Kita semua menyadari, tidak ada satuppun manusia yang sempurna. Selalu ada kekhilafan yang bisa saja menimpa kita, entah itu karena kesengajaan atau memang tidak disadari. Karenanya, keberuntungan juga akan selalu berpihak kepada siapa saja yang menggunakan kesalahan dan kegagalan sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri. Kesalahan dan kegagalan adalah cara Tuhan untuk meningkatkan kualitas hidup hambaNya. Dan orang yang menyadari dan memperbaiki kesalahannya lalu meningkatkan kesadaran hidupnya maka akan berada dalam trek keberuntungan.

Pernah mengamati orang orang yang sukses atau hidupnya seperti diguyur keberuntungan ? Cobalah perhatikan wajahnya, mereka berwajah ramah, ceria, dihiasi senyuman dan bersuara pengasih, bersikap lembut kepada anak anak dan orang tua. Lihatlah para Nabi, lihatlah orang orang yang berjiwa hebat, mereka humble, hangat, dan sorot matanya teduh namun bersinar. Penuh cinta tanpa sarat.

Tapi kan mereka manusia terpilih, beda dong ? ... Baik... baiklah, jika anda masih ngeyel itu bukan level anda, padahal sebenarnya sama saja, bisakah kita 'berhati yang penuh terimakasih dan syukur ?'' Semua kita pasti pernah mendengar, barangsiapa yang bersyukur atas nikmat-Ku, maka akan kutambah nikmat-Ku atasmu. Ya, berhati yang penuh rasa terimakasih yang merupakan wujud syukur, kemudian ikhlas mengecilkan diri untuk membesarkan hati sesama, rajin dan jujur serta adil dalam berinteraksi, maka siap yang bisa menghalangi datangnya keberuntungan karena semua hal tersebut adalah hidup dengan campur tangan Tuhan.

So... Jika kita ngeh akan pola suatu hal, maka ketika kita berlaku sesuai pola tersebut maka kita akan mendapatkannya. Demikian juga dengan keberuntungan, ia datang bukan karena tanpa sebab, tapi bisa terjadi karena polanya sesuai. Wallahu'alam

Sesungguhnya, Cinta-Mu adalah sebesar besar keuntungan.

.
.
#eling.siang.edisi.note.pola.keberuntungan
Read more »»  

Banjir Hari Ini Bagiku Adalah Pelajaran Untuk Sukses


Semalam, sebelum tidur... Saya mencoba menemui diriku yang lain yang sudah menjadi Saeful manusia paling kaya nomer 1 di Indonesia dengan Quantum Jumping. Saya katakan, Ajari saya menjadi sukses seperti anda lewat mimpi dan peristiwa apapun dikehidupan keseharian saya.

Pagi ini saya berangkat kerja setelah dua hari dirumah karena terjebak banjir. Dengan si biru dan berjas hujan kutembus rintik hujan dan melaju tidak terlalu kencang. Kulewati jalan yang biasa rutin dilewati.

Pas ketika sampai di permata ku lihat jalanan yang biasa kulewati (jalan Kali Abang) masih tergenang air dan banyak motor yang mogok. Ditempat itu memang walau hujan sedikit saja pasti banjir karena jalannya legok dan pas pertigaan kali kecil dengan jalan. Lokasi banjir itu sejauh 100 meter dengan kedalaman 35 cm. Saya selalu bisa melewatinya setiap melalui lokasi itu.

Tapi kali ini saya teringat cerita semalam, katanya ada pintas masuk gang disebelah kanan sebelum lokasi banjir yang tembusnya ke jalan Paku. Walau belum paham kuikuti saja jalanan di gang itu mengikuti pengendara motor yang ada, belok kiri, lurus, belok kiri lagi lurus dan tiba di jalan utama. Saya berhenti untuk menandai gang apa ini, ternyata gang mesjid namanya.

Pikiran saya saat itu hanya ada bahwa tembusnya gang ini adalah jalan Paku, maka otomatis saya harus mengambil belok kiri untuk kemudian menuju jalan Kali Abang lagi. Saat itu yang saya yakini jalan utama itu adalah jalan Paku maka ketika yang lain belok kekanan, maka saya belok kekiri.

Apa yang terjadi sahabat, ternyata setelah belok kiri saya di hadapkan dengan lokasi banjir juga, maka secara terpaksa otak ini memerintahkan untuk menerobos lokasi banjir itu yng panjangnya 100 meter juga. Saya lewati dengan bergumam,'' saya gak bakal lewat jalan ini lagi tapi mengikuti jalan yg seperti biasa karena banjir juga.''

Saya lewati tuh air banjir dan di ujung banjir tiba tiba saya sadar dan mengenali daerah itu. Waaaahh saya tengok kanan kiri ternyata ini jalan Kali abang juga. Saya tengok kiri sambil terkaget melihat gang tadi yang saya masuki. Waahh ini saya cuma muter2 saja. Akhirnya saya putar balik kutembus lagi lokasi banjir tadi dengan sambil ketawa ngakak sendiri sejurus setelah saya kecewa. Asli saya ngakak melewati ini semua.

Ternyat bermaksud menghindar lokasi banjir, malah melewatinya dua kali bolak balik. Saya memikirkan hal itu sepanjang perjalanan sambil senyum2 sendiri. Kok bisa saya tidak bisa mengenali daerah itu ketika saya memutuskan utuk belok kiri. Otak bekerja dengan sempurna mengunci persepsi yang saya tanam bahwa gang itu keluarnya di jalan Paku dan belok kiri. Ketika saya melihat sebelah kanan ada gerbang keprumahan Pesona Anggrek otak menganalisa sebagai patokan nanti jika pulang melewati gang tersebut. Padahal tiap hari saya lewati jalan itu. Sempurna..! Hahhaaa

*****

Tetapi dari peristiwa itu saya bisa mengambil satu pelajaran, dan ini ada hubungannya dengan ritual quantum jumping semalam. QJ ini sedang bekerja dengan pelajaran kehidupan di hari pertamanya. Dimana itu ? Atau peristiwa yang mananya ?


Jalan Kali Abang yang saya lalu dari rumah sampai kantor adalah CARA saya menjalani hidup untuk mencapai tujuan yang di tanam. Saya rutin tiap hari melewatinya, sama dengan saya menjalani cara itu terus seperti itu. Waktu dan jarak tempuh sudah terukur sekian menit dang jarak sekian KM, itu adalah hasil. Dan lokasi banjir yang 100 meter tersebut adalah rintangan yang dihadapinya setiap hari pulang pergi. Begitulah kehidupan, apapun hasil yang kita dapat selama ini adalah buah dari apa yang kita lakukan, tentang bagai mana caranya, hambatan yang ada dan jarak yang ditempuh terakumulasi menjadi hasil.


Lalu ketika saya melewati jalanan gang untuk mengihndari lokasi banjir adalah bahwa ada cara lain yang bisa kita pakai untuk menghindari hambatan sehingga kita bisa mengurangi resiko dari hambatan yang seharusnya ada.... (Bersambung untuk sholat jumat dulu...)
(Mari lanjut....)


Bahwa ketika saya menganggap bahwa jalan tembus itu adalah jalan satu2 menuju Jalan Paku, itu adalah upaya saya dengan kekuatan logika pikiran saya, namun ketika saya mengikuti jalan pintas itu tanpa memikirkan ujunganya dan keluar ditempat tak terduga, itu bagi saya bisa di jadikan sinonim bahwa ketika saya sudah berusaha dan mengambil keputusaan untuk melakukan lalu saya pasrahkan kepadaNya --(sy mengikuti saja motor didepan menusuri jalan itu/kepasrahan total akan hasil)-- maka akan dituntun menemukan hasil yang lebih baik dibanding dengan jika kita keukeuh pada upaya kita--(diketemukan dengan jalan tembus yang lebih cepat). Luar biasa...!


Kemudian, pada saat saya menyepelekan jalan kecil inilah teguran semesta, bahwa jalan kecil itu bisa jadi saat tertentu jadi lebih berguna dan efektif. Dalam hidup bisa diartikan bahwa terkadang usaha yang kecil tidak berarti melulu jadi hasil yang kecil, namun dengan cara tertentu ia penyebab hasil yang lebih maksimal.


Ketika akhirnya saya melewati lokasi banjir itu menjadi dua kali dan melewati jalan pintas yang baru dilewati itu biasanya di penuhi kekhawatiran tersesat atau jalan buntu, adalah persis ketika kita menjalani apapun yang baru itu akan menimbulkan kekhawatiran gagal karena zona nyaman kita mempertahankan diri dengan kuat, maka ketika kita kemudian menapakinya walau dengan gamamng ternyata bisa membuka wawasan baru atau jalan sukses baru seiring dengan terbiasanya kiat melewati itu dan menjadi zona kenyamanan baru.


Saya jadi teringat ada kalimat, ''ketakutanmu itu sebenarnya adalah persepsimu sendiri''. Maka ketika kita merubahnya dengan melaluinya langsung ia sebenarnya berbeda. Istilah dalam quantumnya, semua masih samudera kemungkinan, maka ketika kita mengamatinya, memberi perhatian yang lebih maka kemungkinan itu akan berubah menjadi realita.


Sangat terimaksih Saeful manusia paling kaya nomer 1 di Indonesia atas pelajarannya hari ini, saya tunggu pelajaran2 berikutnya. Hari ini adalah pelajaran pemanatasan diri. Saya mengasihimu. Sangat terimaksih.

Rute, VIP Bekasi- Mulia Agung Plumpang
.
.
Tanjung Priuk, 18-01-2013
.
.
#eling.siang.note.pelajaran.banjir
Read more »»  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...