Sebenarnya saya ingin menulis note ini semalam. Ini dikarenakan kemarin sore saya tertidur dan terbangun jam 5 sore. Dalam tidur itu dalam mimpi saya sangat jelas di ajarkan apa yang akan saya tulis di catatan dibawah ini. Saya akui ini kemungkin besar karena otak bawah sadar saya dipengaruhi oleh apa yang saya pelajari beberapa hari ini, seperti Privat Mas Arif Rh, belajar Menggambar Mandala, buku buku filsafat, juga kebiasaan saya yang tiap tengah malam ubun ubunnya mendenyut dan dapat pemahaman baru.
Dalam mimpi itu sangat jelas pemaparannya dan tidak peduli tidur waktu kapanpun mimpi itu seperti pelajaran yang yang memang harus saya kuasai, mungkin ini juga efek dari Soul Journey yang saya ikuti. Nanti banyak catatn yang saya dappat dari mimpi yang saya buat menjadi catatan.
Baiklah kita mulai saja catatan ini.
Saya awali dengan terjemahan bebas saya, bahwa Nabi Musa berkata, '' Berdoalah kepadaNya dengan mulutmu yang tidak pernah kau gunakan berbuat dosa.'' Nabi Musa berkata demikian ketika ada seorang umatnya bertanya bagaimana supaya doa kita mudah dikabulkan.
Ini akan saya bahas dari berbagai sudut sepengatahuan saya yang terbatas. Sabda Nabi Musa tersebut bahasa gampangnya adalah mintalah kepada orang lain untuk mendoakan kita. Sebab jika kita telaah ternyata doa yang di ucapkan orang lain itu mudah di kabulkan karena:
* Tidak ada kemelekatan dari orang yang mendoakan, jadi nothing to lose karena tidak terbebani atau melekat hasilnya.
* yang kedua, doa dari yang tidak berdosa memang mustajab. Mulut orang lain yang mendoakan kita itu ibarat mulut kita dan benarkan kita tidak pernah menggunakan mulut itu untuk berbuat doa ? Ya ketika mulut orang lain berdoa, kita hanya menggunakan mulut itu saat itu juga tuk berdoa kan ? Jadi jelaslah doa itu mudah terijabah.
Ini penjelasannya akan mudah dipahami jika kita telaah secara quantum. Doa itu hubungannya dengan vibrasi. Yang ditangkap dari doa itu tidak hanya sekedar ucapan, tapi lebih berperan dari sisi rasa atau vibrasinya. Jika kita berdoa sendiri, apalagi yang memaksa dan mengatur itu vibrasinya force. Okelah kita kesampingkan yang tadi, gampangnya jika kita berdoa kebanyakan kita melekat dengan hasilnya. Bandingkan jika orang lain yang mendoakan kita, ia cenderung melepaskan karena tidak punya tendensi apakah dikabulkan atau tidak.
Kemudian kita juga bisa membahas dari sisi lain. Sesungguhnya, pada hakikatnya semua kita ini adalah satu, kita saling terhubung. Dirimu ya diriku, diriku ya dirimu, kita satu. Jika saya mendoakanmu maka sesungguhnya kita sedang mendoakanmu dan diri kita sekaligus. Ini lah kesadaran yang harus kita pahami.
Jadi sesungguhnya kita beruntung ketika kita mendoakan orang lain dengan tulus ikhlas, karena kita mendapatkan pantulan doa itu tidak cuma satu kali tapi akan melipat ganda. Kok bisa ? Ya ketika Si A berdoa untuk Si B maka doa itu berdampak buat si A dan B sekaligus dan pola semesta itu memberi ya menerima, maka otomatis si A akan mendapatkan balasan berkali kali dari perbuatannya(mengucapkan/mendoakan) dan juga dari isi doanya.
Ini lah yang sering luput dari perhatian kita sehingga kita sering lebih egois dan memprioritaskan kepentingan diri di banding memperhatikan kebutuhan orang lain.
Tentu saja ini tidak hanya berlaku dalam tataran doa saja, tapi lebih sangat banyak dalam celah dinamika kehidupan. Betapa indah dan fantasticnya kehidupan ini, jika kesadaran tentang kita sebenarnya satu dan saling terhubung, dampak satu mempengaruhi yang lainnya meningkat dan dipahami.
Demikian note singkat dan jauh dari kesempurnaan, kiranya bisa jadi bahan refleksi dan penggugah kesadaran untuk memperbaiki bahwa kita satu dan terhubung serta manfaat. Salam Connected
.
.
#eling.sore.edisi.do'a
Dalam mimpi itu sangat jelas pemaparannya dan tidak peduli tidur waktu kapanpun mimpi itu seperti pelajaran yang yang memang harus saya kuasai, mungkin ini juga efek dari Soul Journey yang saya ikuti. Nanti banyak catatn yang saya dappat dari mimpi yang saya buat menjadi catatan.
Baiklah kita mulai saja catatan ini.
Saya awali dengan terjemahan bebas saya, bahwa Nabi Musa berkata, '' Berdoalah kepadaNya dengan mulutmu yang tidak pernah kau gunakan berbuat dosa.'' Nabi Musa berkata demikian ketika ada seorang umatnya bertanya bagaimana supaya doa kita mudah dikabulkan.
Ini akan saya bahas dari berbagai sudut sepengatahuan saya yang terbatas. Sabda Nabi Musa tersebut bahasa gampangnya adalah mintalah kepada orang lain untuk mendoakan kita. Sebab jika kita telaah ternyata doa yang di ucapkan orang lain itu mudah di kabulkan karena:
* Tidak ada kemelekatan dari orang yang mendoakan, jadi nothing to lose karena tidak terbebani atau melekat hasilnya.
* yang kedua, doa dari yang tidak berdosa memang mustajab. Mulut orang lain yang mendoakan kita itu ibarat mulut kita dan benarkan kita tidak pernah menggunakan mulut itu untuk berbuat doa ? Ya ketika mulut orang lain berdoa, kita hanya menggunakan mulut itu saat itu juga tuk berdoa kan ? Jadi jelaslah doa itu mudah terijabah.
Ini penjelasannya akan mudah dipahami jika kita telaah secara quantum. Doa itu hubungannya dengan vibrasi. Yang ditangkap dari doa itu tidak hanya sekedar ucapan, tapi lebih berperan dari sisi rasa atau vibrasinya. Jika kita berdoa sendiri, apalagi yang memaksa dan mengatur itu vibrasinya force. Okelah kita kesampingkan yang tadi, gampangnya jika kita berdoa kebanyakan kita melekat dengan hasilnya. Bandingkan jika orang lain yang mendoakan kita, ia cenderung melepaskan karena tidak punya tendensi apakah dikabulkan atau tidak.
Kemudian kita juga bisa membahas dari sisi lain. Sesungguhnya, pada hakikatnya semua kita ini adalah satu, kita saling terhubung. Dirimu ya diriku, diriku ya dirimu, kita satu. Jika saya mendoakanmu maka sesungguhnya kita sedang mendoakanmu dan diri kita sekaligus. Ini lah kesadaran yang harus kita pahami.
Jadi sesungguhnya kita beruntung ketika kita mendoakan orang lain dengan tulus ikhlas, karena kita mendapatkan pantulan doa itu tidak cuma satu kali tapi akan melipat ganda. Kok bisa ? Ya ketika Si A berdoa untuk Si B maka doa itu berdampak buat si A dan B sekaligus dan pola semesta itu memberi ya menerima, maka otomatis si A akan mendapatkan balasan berkali kali dari perbuatannya(mengucapkan/mendoakan) dan juga dari isi doanya.
Ini lah yang sering luput dari perhatian kita sehingga kita sering lebih egois dan memprioritaskan kepentingan diri di banding memperhatikan kebutuhan orang lain.
Tentu saja ini tidak hanya berlaku dalam tataran doa saja, tapi lebih sangat banyak dalam celah dinamika kehidupan. Betapa indah dan fantasticnya kehidupan ini, jika kesadaran tentang kita sebenarnya satu dan saling terhubung, dampak satu mempengaruhi yang lainnya meningkat dan dipahami.
Demikian note singkat dan jauh dari kesempurnaan, kiranya bisa jadi bahan refleksi dan penggugah kesadaran untuk memperbaiki bahwa kita satu dan terhubung serta manfaat. Salam Connected
.
.
#eling.sore.edisi.do'a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkanlah jejak anda saat anda sudah membaca artikel di blog ini, dengan berkomentar yg santun, sesuai dengan isi dari artikelnya.
Berkomentarlah menggunakan Name/URL atau akun Google anda, komentar yg menggunakan "Anonymous" akan saya hapus.
Maaf, untuk artikel spam/iklan/cuma membuang link hidup saja, maka komentar anda pasti akan saya hapus.
Terimakasih untuk kunjungan Anda di blog ini. :-)